SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Senin, 07 April 2008

Busung Lapar Kembali Menelan Korban


Laporan: Darwiaty

PINRANG---Dalam tiga bulan terakhir, jumlah penderita busung lapar yang meninggal sudah mencapai tiga orang balita. Jumlah tersebut bertambah setelah seorang bayi bernama Muhammad Fausal berumur empar bulan asal Taman Sari, Kelurahan Tatae, Kecamatan Duampanua akhirnya meninggal belum lama ini. Buruknya kondisi tubuh korban diperparah oleh penyakit bawaan (hernia) yang diderita korban sejak lahir.

Kasubdin Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Dinas Kesehatan Pinrang dr Dyah Puspitadewi kepada Upeks kemarin menjelaskan, korban Fausal baru ditemukan pihaknya belum lama ini, sudah dengan kondisi yang sangat parah. Saat itu, kata Dyah, bobot tubuh korban hanya 4 kilo saja. "Padahal normalnya anak seusia korban harusnya memiliki berat badan enam hingga delapan kilo. Saat kita temukan, korban sudah dikategorikan maramus atau gizi buruk," paparnya.



Korban merupakan anak dari keluarga miskin pasangan Nahira dan Tongen. Kondisi ekonomi keluarga yang berada jauh di bawah garis kemiskinan menjadi pemicu keluarga tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Dyah menjelaskan, empat pendertia gizi buruk yang meninggal di Pinrang seluruhnya diperburuk oleh adanya penyakit penyerta yang di derita para korban. Diantaranya Nisa (2) asal Batulappa yang meninggal akibat penyakit penyerta bibir sumbing, Nuravni (1) asal Kariangngo yang menderita tumor, dan Aswadi asal Desa Lero Suppa yang menderita kelainan jantung selain busung lapar yang dideritanya.

Ditambahkan Dyah, guna mengantisipasi bertambahkanya korban meninggal akibat busung lapar di wilayah kabupaten Pinrang, pihaknya saat ini semakin gencar melakukan sosialisasi tentang pola asuh anak, pemberian ASI ekslusif bagi bayi hingga usai enam bulan, pemberian makanan pendamping bagi ablita diatas enam bulan dan tiga belas dasar gizi seimbang. "Kita harapkan dengan sosialisasi yang melibatkan seluruh kader kesehatahan dati tingkat kecamatan hingga dusun, busung lapar di Pinrang bisa segera kita atasi," katanya.

Secara terpisah, Bupati Pinrang Drs H Andi Nawir MP berjanji pemerintah akan semakin meningkatkan keseriusan dalam menangani penyakit kategori kejadian luar biasa (KLB) busung lapar yang "merambah" wilayah yang dikenal sebahai lumbung pangan tersebut. "Seluruh aparat, dari pemerintahan, kesehatan hingga kecamat kita kerahkan untuk secara maraton melakukan pendataan guna antisipasi kemungkinan bertambahnya penderita busung lapar. Keluarga penderita gizi buruk juga akan segera kita beri bantuan," tandasnya.