SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Minggu, 27 Januari 2008

Ratusan peternak ayam di Parepare, terancam gulung tikar

Ratusan peternak ayam di Parepare, Sulawesi selatan, terancam gulung tikar menyusul melonjaknya harga pakan ayam dalam beberapa bulan terakhir ini. kenaikan harga pakan ayam ini, kini sudah mencapai Rp.200 Ribu per saknya, dari harga semula hanya Rp.170 Ribu persak.



Sayamsuddin (45) salah seorang peternak ayam asal kecamatan Bacukiki, Parepare, Sulawesi selatan, mengaku semua ayam ternak milikinya yang berjumlah 6 ribu ekor, habis di jual karena ia tak mampu lagi membeli pakan buat ayam ternaknya. kenaikan pakan ayam ini akan semakin memperpuruk kondisi perekonomian para petrnak ayam yang ada di Parepare ini, pasalnya harga telor dan daging ayam di pasaran cenderung tidak mengalami kenaikan harga.

"semua ayam ternak yang saya miliki sudah habis saya jual, masalahnya harga pakan ayam saat ini cukup mahal dan saya tidak mampu lagi membeli dengan harga seperti sekarang ini, sementara harga telor dan daging ayam di pasaran tidak berimbang dengan biaya yang saya harus keluarakan, belum lagi biaya obat obatan buat ayam ternak kami, yang harus kami keluarkan tiap bulannya.

Hal senada juga di keluhkan oleh H.Yunus, seorang pemilik toko pakan ternak yang terletak di Jl.Lasinrang, Parepare, kepada Pijar mengaku omset yang di dapatkan juga mengalami penurunan akibat kurangnya pembeli. menurutnya melonjaknya harga pakan ayam ini di akibatkan karena bahan baku pembuatan pakan ternak ayam, seperti kedelai dan jagung harganya juga turut melambung.

“Memang harga pakan ternak ayam saat ini mengalami kenaikan, ini terjadi sejak akhir bulan Okober 2007 yang lalu, hingga sekarang ini, akibat lonjakan harga pakan ayam ini, omset kami berkurang, kami biasanya menjual pakan paling sedikit 20 sak perhari, sekarang yang kami hanya mampu menjual pakan ayam, hanya 5 sak perhari, menurut informasi yang kami teima dari distributor di Makassar, naiknya harga pakan ayam ini di akibatkan harga kedelai dan jagung yang merupakan bahan baku pembuatan pakan ayam juga mengalami kenaikan harga.

Para peternak dan Pedagang pakan ayam di Parepare ini berharap, agar pemerintah harus campur tangan secepatnya untuk menstabilkan harga pakan ternak ayam ini, agar usaha yang di rintisnya sejak belasan tahun yang lalu ini tetap berlangsung, karena dari hasil usaha mereka inilah ia mampu menghidupi keluarganya.

Abdillah MS

Selengkapnya »»

Pengguna Narkoba itu Korban

Upaya Polresata Parepare, Sulawesi Selatan untuk memberantas peredaran narkoba sepertinya kian marak di daerah ini, patut diberi acungan jempol, satu-dua pengedar dan pemakai dibekuk. Kerja keras jajaran polisi tersebut pun menggelisahkan para pengedar.



Sebab upaya itu terasa mulai jelas siapa yang harus diburu. Apalagi ada anggapan bahwa justru pemakai itu adalah mereka yang menjadi korban yang mestinya diselamatkan. Mengapa mereka yang menjadi pemakai itu harus dimusuhi, diburu, dan dihukum.

Padahal, seharusnya mereka didekati, dibina, lalu dicarikan solusi. Sebab, semua orang tahu bahwa walau mereka dipenjarakan, tapi ketika mereka sakaw, maka tak ada lagi akal sehat. Itu sebabnya, bila mereka keluar dari bilik jeruji besi, mereka sangat mudah untuk kembali menjadi pemakai.

Penulis teringat dengan seorang tokoh yang bernama Rony Patinasarani yang pernah berujar lantang di sebuah tayangan teve swasta pada awal pekan kedua Januari 2004, tanpa malu malu mengugkapkan tindakan yang harus dilakukan pada dua anaknya yang terlibat sebagai pengguna narkoba.

"Saya harus harus membelikan anak-anak saya narkoba sebab dengan cara itu, kami bisa melihat anak-anak kami tenang dan tidak tersiksa. Dan justru pendekatan kemanusian dan kasih sayang itu, membantu anak-anak kami mampu keluar dari jeratan narkoba,” ujar tokoh persepakbolaaan nasional ini.

Gerakan menjadikan posisi pemakai sebagai korban memang sedang bergulir. Hasilnya, tak sedikit orang tua yang tak malu-malu lagi mengakui keterlibatan anaknya dan kemudian mencari solusi. Sebab, pada dasarnya, mereka yang menjadi korban adalah mereka yang butuh perhatian dan kasih sayang yang berlebih. Karena mereka adalah bagian dari diri kita, tak ada salahnya jika pintu maaf dan kesempatan kedua kita berikan.

Mampukah kita ikut mengembalikan dan merehabilitasi kehidupan para pengguna untuk kembali ke jalan yang sesuai dengan cara pandang yang normal? Adakah kita bersiap untuk memerangi para pengedar itu? Sebab, para korban itu adalah mereka yang menjadi sasaran dari pengedar yang nota bene adalah penjahat. Tapi tentunya, penjahat terbesarnya adalah mereka yang menjadi pengedar kakap. Dan mereka itulah yang kita harapkan untuk terus diberantas..!!!

Abdillah MS

Selengkapnya »»