SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Minggu, 17 Februari 2008

Jurnalis-Aktivis Bersinergi Kritisi Anggaran di Parepare


Laporan: alfiansyah Anwar

PAREPARE---Puluhan jurnalis dan aktivis mahasiswa di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengikuti pelatihan analisis anggaran. Dalam pelatihan tersebut, jurnalis dan aktivis memperoleh pengetahuan dan diharapkan mampu mengkritisi anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat.


Pelatihan analisis anggaran ini berlangsung selama dua hari mulai Sabtu (16/2) sampai Minggu (17/2) di Hotel Kenari Bukit Indah Parepare. Pelatihan ini diselenggarakan Yayasan Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Masyarakat (LP2EM), The Asia Foundation (TAF) dan LSM PATTIRO Jakarta.

Sejumlah wartawan media cetak dan elektonik yang tergabung dalam Perhimpunan Jurnalis Ajatappareng (Pijar) serta aktivis mahasiswa memperoleh pengetahuan tentang dasar penyusunan APBD, azas dan fungsi anggaran. Selain itu, peserta pelatihan ini juga dibimbing mengkritisi anggaran APBD yang tidak memihak kepada publik.

Tampil sebagai narasumber pada pelatihan ini yakni Praktisi Pers, Yasser Latif dan dua narasumber LSM PATTIRO Jakarta, Fitriah dan Maya Rostanty.

Praktisi Pers, Yasser Latif mengungkapkan, LSM, Mahasiswa dan Jurnalis merupakan tiga pilar penting dalam memajukan pembangunan. Karena itu, mereka perlu bersinergi untuk melakukan advokasi anggaran dalam mewujudkan good governance atau pemerintahan yang baik.

Sementara itu, Direktur YLP2EM, Ibrahim Fattah mengatakan, tujuan kegiatan ini agar jurnalis dan mahasiswa lebih terampil menganalisa anggaran yang tidak berpihak kepada masyarakat miskin.

Salah seorang jurnalis media cetak nasional, Syahlan mengaku mendapat banyak pengetahuan soal penyusunan hingga pelaksaanan anggaran. Utamanya menyangkut dana APBD. “Secara detail pemateri membimbing peserta menganalisa anggaran iirasional yang selama ini banyak dilakukan di tingkat legislatif maupun eksekutif. Karena itu, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi jurnalis dan aktivis mahasiswa untuk lebih mengkritisi APBD,” kata Syahlan.

Hal serupa juga dikatakan salah seorang aktivis mahasiswa dari AMSIR Parepare, Jumriana. Menurutnya, kegiatan ini semoga bisa berkesinambungan dan peserta yang ikut benar-benar melakukan bersinergi untuk mengawal APBD.

Selengkapnya »»