SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Rabu, 13 Februari 2008

Kapal Barang Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi di Barru

Laporan: Alfiansyah Anwar

BARRU---Sebuah kapal barang tenggelam di Perairan Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Lambung kapal tersebut bocor terkena batu karang akibat hempasan ombak setinggi dua meter. Pemilik kapal dan barang ditaksir mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Kapal naas ini berangkat dari Pelabuhan Paotere, Makassar menuju ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Namun di tengah perjalanan, ombak besar menghantam kapal dan mengakibatkan kerusakan pada mesin. Kapal ini pun terdampar di Perairan Bojo, Barru.


Selama dua hari bertahan di lautan, tujuh anak buah kapal berhasil dievakuasi ke permukiman warga. Beruntung, lokasi karamnya kapal hanya berjarak dua mil dari permukiman warga.

Nakhoda kapal Minasa Murni, Sudirman (42 tahun), mengatakan, selain mesin rusak, kapal yang mengangkut sekitar 300 ton tepung tripleks ini juga mengalami kebocoran pada lambung. Kebocoran ini terjadi setelah kapal dihempas ombak dan menghantam karang.

“Saat berangkat dari Pelabuhan Paotere, cuaca di lautan cukup baik untuk berlayar. Namun di tengah jalan kapal dihantam ombak besar dan kapal tiba-tiba bocor,” kata Sudirman kepada Media Indonesia, Kamis (15/2).

Beruntung, hantaman ombak ini tidak menelan korban jiwa. Nakhoda bersama enam Anak Buah Kapal (ABK) berhasil menyelamatkan diri. Kini mereka menjalani pemeriksaan di Syahbandar Awerangnge, Kabupaten Barru untuk mengetahui penyebab terdamparnya kapal tersebut.

Akibat tenggelamnya KM Minas Murni tersebut, pemilik kapal, Aiman (45 tahun) mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Hingga saat ini, hanya sebagian peralatan kapal yang bisa diselamatkan. “Soalnya, kami tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan mesin dan peralatan lainnya karena tingginya gelombang,” ungkap Aiman, warga Kabupaten Sinjai saat berada di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.

Petugas Syahbandar setempat bersama warga juga tak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan kapal tersebut. Sejumlah wartawan cetak dan elektronik pun kesulitan menembus lokasi untuk mengabadikan kapal naas tersebut.

Pemilik barang berupa tepung untuk pembuatan tripleks juga mengalami kerugian yang cukup besar. Pemilik dibantu warga hanya mampu menyelamatkan sebagian barang karena lambung kapal sudah tenggelam. Kerugian akibat tenggelamnya kapal tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan angin kencang ini sudah berlangsung selama sepekan di Kabupaten Barru, Parepare dan Pinrang, Sulawesi Selatan. Sejumlah nelayan di wilayah tersebut tak berani melaut akibat gelombang tinggi.

Selengkapnya »»

Puluhan Rumah Rusak Diterjang Angin Ribut

Laporan: Alfiansyah Anwar

PINRANG---Sedikitnya 48 rumah warga di Desa Ujung Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan rusak diterjang angin ribut. Tujuh rumah diantaranya rusak parah. Umumnya, kerusakan rumah pada bagian atap dan dinding.

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan parah yakni milik Kepala Desa Lero, Sudirman Ibrahim. Hampir seluruh atap seng rumah panggung itu diterbangkan angin. Beruntung tak ada korban jiwa atau pun luka dalam peristiwa tersebut.


Hingga kini, korban bencana angin ribut ini belum mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten. Padahal umumnya, warga di Desa ini tergolong miskin. Pekerjaan mereka rata-rata sebagai nelayan.

Menurut Kepala Desa Ujung Lero, Sudirman Ibrahim, dari 48 rumah yang terkenda angin ribut. Tujuh rumah diantaranya rusak parah. Sambil menunggu bantuan, sebagian warga sudah memperbaiki rumahnya secara swadaya. Para tetangga dan kerabatnya ikut bergotong royong memperbaiki rumah yang rusak tersebut.

“Kami secara gotong royong memperbaiki rumah yang rusak akibat angin kencang tersebut. Warga juga masih menunggu bantuan dari pemerintah kabupaten,” kata Sudirman kepada Media Indonesia, Kamis (14/2).

Abrasi Pantai

Dalam satu pekan ini, angin ribut sudah dua kali menghantam permukiman warga. Wilayah ini memang rawan, sebab berada di pesisir laut. Selain ancaman angin kencang, warga Desa Lero juga terancam abrasi pantai akibat gelombang tinggi.

Hingga saat ini, sebanyak enam rumah warga sudah rusak akibat abrasi pantai. Ratusan rumah lainnya juga mulai terancam abrasi.

Salah seorang warga, Ahmad Syarif (32 tahun), mengatakan, tingginya gelombang akibat cuaca buruk kerap masuk ke permukiman warga di desa tersebut. “Suda ada enam rumah rusak parah. 200 lebih rumah lainnya kini terancam bernasib sama, kalau pemerintah tidak secepatnya membuat pemecah ombak di sekitar permukiman,” ujar Ahmad.

Untuk meredam gelombang, sebagian warga kini membuat tanggul penahan ombak darurat. Namun upaya tersebut tidak banyak menolong. Air pasang tetap saja masuk ke areal permukiman.
Warga di desa ini berharap Pemerintah Kabupaten Pinrang membuat tanggul pemecah ombak di pesisir pantai. Selain merusak rumah, gelombang tinggi juga merusak fasilitas umum seperti dermaga bagi nelayan. Bahkan proyek yang baru selesai tahun 2007 tersebut ambruk diterjang ombak.

Sekretaris Camat Suppa, Muhammad Aswin, sudah melakukan peninjauan ke lokasi korban abrasi dan angin ribut, Kamis (14/2). “Untuk korban angin ribut bantuannya segera dikucurkan oleh pemerintah kabupaten. Sedangkan untuk korban abrasi, sementara dalam pendataan. Pemerintah juga akan berupaya membuat tanggul pemecah ombak di sekitar permukiman warga,” kata Aswin.

Selengkapnya »»

Ombak Besar, Kapal Barang Tertahan di Pelabuhan Parepare

Laporan: Alfiansyah Anwar

PAREPARE---Sejumlah kapal barang tujuan Kalimantan Timur tertahan di Pelabuhan Lontangnge, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Nakhoda kapal enggan berlayar karena cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan badai.

Kapal pengangkut barang kebutuhan pokok seperti beras dan rempah-rempah ini sudah sepekan tertambat di pelabuhan Lontangnge. Akibatnya, barang kebutuhan pokok seperti beras yang sedianya dibawa ke Kalimantan Timur tertunda keberangkatannya.


Salah seorang Nakhoda KM Samudera, Ismail (38 tahun), mengaku sudah berusaha menjalankan kapal menuju pulau Kalimantan pada Selasa (12/2) lalu. Namun di tengah perjalanan, di sekitar perairan Polman, Sulawesi Barat dihantam gelombang tinggi. Ia pun memutar haluan menuju dermaga di Parepare.

“Dari pada kami dapat celaka di tengah laut, mending kami kembali ke Parepare menunggu cuaca membaik,” kata Ismail kepada Media Indonesia Kamis (14/2).

Ismail dan sejumlah nakhoda lainnya belum memastikan kapan akan berlayar. Mereka umumnya menunggu cuaca benar-benar membaik.

Para nakhoda dan pemilik kapal ini juga sudah mendapat peringatan dari Syahbandar setempat agar tidak melaut dalam satu pekan ke depan. Ini sesuai prediksi Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) yang menyebutkan gelombang di perairan Sulawesi dan Kalimantan masih berbahaya untuk kapal berukuran kecil.

Selengkapnya »»

Satkorlak Sidrap Berikan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam

Selengkapnya »»

A Walahuddin Cabup Paling Populer

Laporan: Syahlan

SIDRAP---Dari hasil survei yang dilakukan oleh The Inquire Institute Jakarta dan DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sidrap untuk menguji kepopuleran bakal calon bupati kepada 440 orang responden yang dipilih secara acak di seluruh kecamatan, desa dan kelurahan di Sidrap, yang diselenggarakan pada 30 Januari hingga 4 Februari 2008, menempatkan A Walahuddin sebagai Cabup yang paling populer.


Kepala Bappeda Sidrap itu mendapatkan nilai 79,2 persen dari total responden yang disurvei. Sementara posisi kedua ditempati oleh Syafiuddin A Achmad yang mendapatkan nilai sebesar 75,1 persen, menyusul Rusdi Masse yang memperoleh nilai sebesar 65,4 persen dari total jawaban responden.

Menurut Ketua DPD PAN Sidrap, tiga Balon Bupati Sidrap yang paling populer itu akan diajukan ke rapat pleno internal DPD PAN untuk menentukan dua calon yang akan diusulkan ke DPW PAN Sulsel. ”Rapat pleno untuk membahas hasil survei tersebut akan dilaksanakan secepatnya,” jelas Baharuddin Andang.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Anggota DPRD Sidrap itu bahwa, setelah usulan DPD PAN dibahas di DPW, maka akan dihasilkan satu calon yang akan diusung dalam Pilkada tahun ini. Sementara ketika disinggung mengenai peluang A Walahuddin untuk diusung oleh PAN, Baharuddin Andang belum mampu memberikan jawaban yang pasti.

”Segala sesuatunya bisa saja terjadi. Namun melihat konstelasi politik yang berkembang saat ini di Sidrap, kemungkinan besar kita akan mengusung A Walahuddin,” jelas Anggota DPRD Sidrap itu, yang juga menjelaskan tentang kecenderungan Koalisi Kerakyatan yang akan mengusung A Walahuddin.

Selain melakukan survei untuk mengetahui tingkat popularitas Balon Bupati Sidrap, The Inquire Institute Jakarta dan DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sidrap juga menanyakan kepada responden tentang ”pengenalan responden terhadap Balon Bupati Sidrap”. Dari jawaban responden diketahui A Ranggong jauh lebih populer dibandingkan figur yang lain. Dari 440 responden, 96,3 persen diantaranya mengaku kenal dengan Bupati Sidrap itu. Namun beberapa waktu yang lalu, mantan Kedua DPRD Sidrap itu telah menyatakan untuk tidak akan berkompetisi pada Pilkada Sidrap tahun ini.

Sementara A Walahuddin mengantongi 92 persen atau berada di posisi kedua, dari penilaian tingkat pengenalan warga terhadap figur yang disebut-sebut akan berkompetisi pada Pilkada Sidrap. Posisi ketiga dan keempat masing-masing ditempati oleh Syafiuddin A Achmad dan Rusdi Masse yang mengantongi nilai 87,2 persen dan 80,3 persen.

Hasil Survei The Inquire Institute Jakarta terhadap tingkat kepopuleran Balon Cabup Sidrap;

1. A Walahuddin - 79,2 persen
2. Syafiuddin A Achmad - 75,1 persen
3. Rusdi Masse - 65,4 persen
4. A Ranggong - 64,8 persen
5. Rapiddin Hamoes - 54,5 persen
6. Musyafir AN - 43,9 persen
7. Baharuddin Andang - 15, 3 persen
8. Saputra Paita - 10,3 persen

(Catatan; Survei popularitas Cabup Sidrap dilakukan pada tingkat kepercayaan 95 persen dan variasi populasi 60:40 dengan sampling error 5 persen. Survei dilakukan kepada 440 responden di 220 RT yang terdistribusi secara acak, proporsional, luas dan merata di seluruh kecamatan, desa dan kelurahan)

Selengkapnya »»

Akibat Angin Kencang, Puluhan Rumah Rusak

Laporan: Hamzah

SIDRAP--– Puluhan rumah warga di Sidrap rusak akibat angin kencang yang menerjang sejak beberapa hari terakhir. Namun angin kencang tersebut baru sangat terasa pada Senin sore 11 Februari dan Selasa pagi 12 Februari lalu. Meski kerusakan yang diakibatkannya tidak parah, namun sejumlah warga mengaku sangat sedih dengan peristiwa tersebut.

Seperti yang dialami oleh Kantong (35) warga Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe. Menurutnya, tiga lembar atap seng rumahnya diterbangkan angin kencang pada Selasa pagi itu. Selain rumah Kantong, dua rumah tetangganya ikut rusak akibat angin kencang itu.


"Bahkan rumah tetangga saya sejak Senin sore, puluhan lembar atap seng mereka diterbangkan angin," jelas Kantong.

Kejadian yang sama juga menimpa rumah milik Saing, warga Desa Allakuang Kecamatan Maritengngae. Menurut penuturan Saing, angin kencang yang menerbangkan tujuh lembar seng atap rumahnya juga terjadi pada Senin sore. Meski demikian, angin kencang yang menerjang sejak beberapa hari ini, tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.

"Tapi ada rumah tetangga yang bergeser dari tempat beridirnya tapi sudah di kembalikan keposisi awal berkat kerjasama dari warga setempat,"ujar Saing yang mengeluhkan harus kembali membeli seng baru karena seng yang terlepas tidak bisa dipakai lagi.

Dampak angin kencang itu, juga dirasakan sejumlah warga di Desa Kadidi Kecamatan Panca Rijang. Seperti yang dialami oleh Muchtar, yang harus kehilangan enam lembar atap seng rumahnya karena diterbangkan angin. Berdasarkan penuturan Muchtar, angin kencang yang menerbangkan atap rumahnya, juga menerjang sejumlah rumah milik tetangganya.

"Disini hanya ada sekitar sepuluh rumah warga yang rusak. Kerusakan yang dialami juga hanya berupa, kerusakan atap. Jumlahnya juga tidak terlalu banyak, rata-rata yang diterbangkan sekitar lima hingga delapan lembar seng." jelas Muchtar.

Berdasarkan pantauan PARE POS, kerusakan rumah warga akibat terjangan angin kencang selama tiga hari terakhir, hampir merata di Bumi Nene Mallomo itu. Namun kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Kerusakan yang diderita warga hanya berkisar pada kerusakan atap seng yang diterbangkan angin.

Menanggapi banyaknya bencana yang dialami oleh warga Sidrap beberapa waktu terakhir, Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap, Drs H Hasanuddin Syafiuddin Msi mengingatkan kepada warga agar senantiasa waspada. Menurutnya bencana atau musibah memang datang setiap saat.

"Warga yang tertimpa bencana harus senantiasa sabar dengan segala bencana. Sementara Pemkab setiap saat akan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan," jelasnya.

Selengkapnya »»

Pimpro SIM-K RSUD Nene Mallomo Dipanggil Kejari Sidrap

Laporan: Syahlan

SIDRAP---Setelah melakukan pemeriksaan terhadap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nene Mallomo, Harman Haba dan Ketua LSM Formak Abdul Karim, kini Kejari Sidrap membidik Pimpinan Proyek Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIM-K), Abdul Rasyid. Proyek tersebut menelan anggaran APBD Sidrap 2006 senilai Rp750 juta.


Informasi tersebut dibenarkan oleh Abdul Rasyid yang dikonfirmasi SINDO, namun dia belum memberikan informasi yang jelas kapan dia akan menghadap ke Kejari Sidrap. Meski demikian, dia mengaku siap untuk memberikan data mengenai proyek tersebut. ”Kita siap memberikan data kepada Kejari Sidrap, yang jelas tidak ada yang salah dengan proyek itu,” jelas staf RSUD Nene Mallomo Sidrap itu.

Hal yang sama juga diakui oleh Kasi Pidsus Kejari Sidrap yang dihubungi terpisah membenarkan pemanggilan Pimpro SIM-K RSUD Nene Mallomo Sidrap. Menurut Hendri, pemanggilan tersebut bertujuan untuk mendapatkan sejumlah data terhadap laporan Formak Sidrap. ”Kita membutuhkan banyak data untuk menguatkan laporan itu, dan saat ini kami belum bisa membeberkan hasil pemeriksaan karena masih ada sejumlah data yang dibutuhkan. Kami takut jika hasil pemeriksaan dibeberkan, maka sejumlah saksi akan menghilangkan data itu,” Hendri Hanafi.

Dihubungi terpisah, Kepala Kejari Sidrap, Riskiana Ramayanti menjelaskan bahwa pihaknya menjamin setiap laporan masyarakat berkaitan dengan penyalahgunaan keuangan negara akan segera diprosesnya. “Yang jelas, pelapor harus memberikan data yang cukup agar menjadi alasan bagi kita untuk menindaklanjuti laporan itu,” jelas Riskiana Ramayanti.

Selengkapnya »»