SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Kamis, 21 Februari 2008

Pimpinan DPRD Disomasi

Laporan: Arif Saleh

PAREPARE---Anggota DPRD Parepare, Abd. Rahman Saleh mengeluarkan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPRD Parepare, yang dianggap tidak bertanggung jawab lagi mengemban amanah dan menjalankan tugasnya sebagai pimpinan dewan. Menurutnya, dari tiga pimpinan DPRD Parepare, hanya satu yang selama ini aktif menjalankan tugasnya memimpin setiap rapat. “ Saya sangat prihatin dengan pimpinan DPRD. Bayangkan dalam pembahasan Ranperda beberapa hari ini, hanya satu pimpinan yang memimpin rapat, yakni Pak Ridha Ali. Makanya saya mengeluarkan mosi tidak percaya dan akan melakukan somasi kepada pimpinan dewan, minus Ridha Ali,” tegasnya kepada wartawan, kemarin.



Mantan aktivis Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia Timur ini, menambahkan, sudah saatnya pimpinan dewan dievaluasi kinerjanya. Sebab produk Ranperda yang dihasilkan tidak maksimal,apabila pimpinan dewan tidak memiliki lagi rasa tanggung jawab. “ Dari enam ranperda kita bahas, baru ada dua yang selesai pembahasannya. Ini terjadi, karena rapat beberapa kali ditunda, gara-gara pimpinan tidak hadir, dan sebagian juga anggota dewan. Bagaiman kita menghasilkan produk yang bagus kalau seperti ini pimpinan kita,” ujarnya dengan nada tinggi.

Dikonfirmasi, Wakil Ketua DPRD Parepare, Ridha Ali menanggapi dingin pernyataan mosi tidak percaya tersebut. Menurutnya, somasi dan mosi tidak percaya merupakan hak semua orang apabila tidak percaya sama pimpinan DPRD. “ Silahkan saja menyatakan mosi, sepanjang itu sesuai mekanisme yang ada. Dan memang pembahasan Ranperda sedikit menghambat, karena seringya ditunda,” kata Ridha Ali saat dikonfirmasi, kemarin.

Namun, legislator PAN ini membantah kalau pimpinan DPRD tidak memiliki tanggung jawab lagi dalam setiap rapat. “ Kalau masih ada yang pimpin, saya kira tidak ada masalah. Mengenai Pak Ketua DPRD, itu memang ada urusannya di Jakarta. Kalau Pak Siradj (Waki Ketua) mungkin ada urusan lain. Tapi kan pembahasan tetap berjalan, karma masih ada unsur pimpinan yang mewakili,” ujarnya.