SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Kamis, 21 Februari 2008

Dusun Lekkong Sebagai Daerah Percontohan Penggunaan Bio Gas

Laporan: Abdillah Ms

ENREKANG---Di tengah sulitanya warga untuk memperoleh minyak tanah dan gas elpiji, ternyata tidak terlalu berpengaruh pada warga peternak sapi di Dusun Lekkong, Desa Pinang, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang,Sulawesi Selatan. Pasalnya, warga peternak sapi kini mulai menggunakan kompor yang berbahan bakar bio gas sebagai bahan bakar alternatif, yang dapat digunakan untuk keperluan dapur.



Untuk mengoperasikan kompor tersebut, warga hanya membutuhkan kotoran sapi yang dimasukkan ke dalam sebuah tabung plastik berukuran sekitar 1x 2 meter.
Kotoran sapi tersebut diolah dalam tabung yang disebut sebagai tabung reaktor. Tabung itu, berfungsi untuk memisahkan gas yang terkandung dalam kotoran sapi, kemudian dialihkan dengan menggunakan selang biasa ke tabung kedua.

“Tabung kedua ini yang juga terbuat dari bahan plastik, merupakan tabung yang berfungsi untuk menampung gas hasil olahan dari tabung reaktor. Dari tabung penampungan gas, kemudian dialirkan ke kompor dengan menggunakan selang biasa, setelah itu, kompor sudah bisa menyala,” ujar salah satu warga pengguna kompor biogas, Isran, kepada Pijar, Minggu (27/01).

Isran yang juga warga Desa Pinang, Dusun Lekkong, Kecamatan Cendana itu mengatakan, selain prosesnya yang cukup praktis, nyala kompor berbahan bakar biogas itu jauh lebih bagus dari kompor biasa, karena menurut dia, nyala api tidak akan menimbulkan asap.

Gas yang bersumber dari kotoran sapi sekitar 20 kilogram itu, katanya, mampu menghasilkan gas yang dapat digunakan untuk memasak selama dua hari.

“Jadi ini sudah sangat menguntungkan,” paparnya.

Sementara itu, salah satu anggota Tim Penyuluh Pertanian dari Dinas Pertanian Enrekang, Sanusi mengatakan, jumlah pengguna kompor biogas di Kabupaten Enrekang saat ini baru sekitar 12 kepala keluarga, dan penambahan konsumen akan ditergetkan pada tahun 2008. Bahkan menurut dia, pemerintah daerah telah menunjuk Dusun Lekkong sebagai daerah percontohan dan Dusun yang mandiri energi.

“Jadi pada 2009 nanti, kita targetkan semua warga Dusun Lekkong sudah menggunakan kompor biogas, tidak lagi tergantung pada minyak tanah,” urainya.

Warga Dusun Lekkong ini berharap agar para peternak sapi yang berada di daerah lain mau mengikuti jejak mereka mengolah kotoran sapi menjadi bio gas sebagai bahan bakar alternatif sehingga kita tidak terlalu lagi bergantung pada kebutuhan bahan bakar minyak dan gas elpiji yang saat ini sudah semakin langka.