SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Senin, 18 Februari 2008

Belasan Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Parepare


Laporan: Alfiansyah Anwar

PAREPARE---Belasan rumah warga di Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan rusak diterjang angin kencang, Senin (18/2). Selain rumah warga, sejumlah atap bangunan fasilitas umum juga terbang terbawa angin.


Menurut salah seorang warga, Makmur Aswandi (30 tahun), sejak sepekan ini, angin kencang kerap melanda kota berjuluk Bandar Madani tersebut. “Sejumlah atap dan dinding rumah warga rusak akibat angin kencang tersebut,” ungkap Makmur.

Pantauan Media Indonesia menyebutkan, sejak hari Sabtu (16/2) sampai hari Senin (18/2) sudah terdapat 18 rumah rusak akibat angin kencang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Selain rumah, atap bangunan pasar seni di Jalan Mattirotasi juga rusak diterjang angin kencang. Prediksi Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) setempat menyebutkan, kecepatan angin mencapai 20 knot perjam.

Angin kencang ini juga merusak satu unit rumah adat Toraja di Hotel Kenari Bukit Indah, Parepare. Hampir seluruh atap bangunan adat tersebut rusak diterjang angin. Akibatnya, pengelola hotel mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Angin kencang juga memicu tingginya gelombang di perairan Parepare dan Kabupaten Barru. Akibatnya, sejumlah nelayan terpaksa menganggur.

Kepala Adminstrasi Pelabuhan (Adpel) Parepare, Nurwahidah Tahir sudah mengeluarkan surat peringatan kepada perusahaan pelayaran agar berhati-hati dengan angin kencang dan gelombang tinggi tersebut. “Kami sudah melayangkan surat peringatakan kepada peusahaan pelayaran utamanya kapal yang berukuran kecil untuk sementara tidak berlayar akibat cuaca buruk ini,” kata Nurwahidah kepada Wartawan, baru-baru ini.

Peringatan ini pun dipatuhi sejumlah nahkoda kapal pengangkut barang ukuran kecil di Pelabuhan Cappa Ujung dan Lontangnge Parepare. Salah seorang pemilik kapal Nasir mengaku melarang nakhodanya untuk berlayar dari pelabuhan Parepare menuju ke Kalimantan Timur.

“Kami belum tahu kapan akan berlayar membawa barang kebutuhan pokok ke Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur. Semoga cuaca buruk seperti gelombang tinggi ini bisa segera berakhir,” kata Nasir.