SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Senin, 18 Februari 2008

Sidrap Harus Benahi Sejumlah Sektor

Laporan: Syahlan

SIDRAP---Terkait perayaan HUT Sidrap ke-68 (18/02), sejumlah kalangan menilai bahwa Pemkab Sidrap belum berprestasi pada beberapa sektor. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (IPMI) Sidrap, Syamsul Bahri. Disebutkan bahwa sektor investasi, pertanian dan perkebunan di Sidrap masih belum meningkatkan perkembangan yang bagus.


”Dibutuhkan suatu formula yang tepat sehingga sektor tersebut bisa memberikan dampak pada perekonomian daerah ini. Apalagi sejumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan besar di Sidrap beberapa tahun terakhir, ditentang oleh warga. Untuk itu, Pemkab harus segera menyelesaikan masalah itu,” jelas Syamsul Bahri.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa penolakan yang dilakukan oleh warga terhadap sejumlah investasi di Sidrap, karena pemerintah tidak berhasil meyakinkan warga terhadap keuntungan yang bisa diperoleh dengan adanya investasi itu. ”Tapi lebih dari itu, penolakan warga terhadap investasi di daerah diakibatkan karena memang tidak cocok dengan Sidrap sebagai daerah penghasil beras,” jelas IPMI Sidrap itu.

Hal lain yang dikeluhkan adalah maraknya aksi penebangan liar pada kawasan hutan lindung Sidrap yang ada di Kec Dua Pitue. Akibatnya, puluhan hektar lahan hutan menjadi gundul. ”Akibatnya, Sidrap harus dilanda bencana banjir tahun lalu. Sedang di beberapa bagian terjadi longsoran yang menutup akses ke sejumlah dusun yang ada di kawasan pegunungan,” tandas Syamsul Bahri.

Keluhan lain datang dari Ketua Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak) Sidrap Abdul Karim. Menurutnya, sejumlah kasus korupsi yang ada di daerah ini diakibatkan oleh kekuranghati-hatian Pemkab Sidrap dalam memilih rekanan dalam melaksanakan sejumlah proyek.

”Sehingga gampang saja pelaksana proyek merekayasa sejumlah mata anggaran dan pelaksanaan proyek di lapangan. Tapi itu kemudian merugikan masyarakat yang seharusnya menikmati pembangunan di daerah ini,” jelas Abdul Karim.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Ketua Formak itu bahwa Pemkab Sidrap harus lebih selektif lagi dalam menentukan rekanan dan konsultan dalam pelaksanaan sejumlah proyek tahun 2008 ini. Dia meminta agar sejumlah rekanan dan konsultan yang bermasalah tidak lagi diikutkan dalam pelaksanaan proyek di Sidrap. ”Selain itu, aparat hukum harus pro aktif untuk memproses sejumlah proyek yang dinilai merugikan keuangan negara,” tandas Abdul Karim.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sidrap A Ranggong dalam pidato sambutan perayaan HUT Sidrap ke-68 mengatakan selama satu tahun terakhir ini, Pemkab telah berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah. Selain itu PBB juga over target. “Mudah-mudahan dalam masa yang akan datang, Sidrap bisa lebih maju lagi dalam pembangunan daerah ini,” jelas A Ranggong.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Bappeda Sidrap A Walahuddin. Menurutnya selama tahun 2007 lalu, Pemkab Sidrap telah berhasil dalam membangun sejumlah sarana dan prasarana di sejumlah kecamatan. Dijelaskan bahwa tahun ini sejumlah proyek yang sama telah dianggarkan. ”Diharapkan tahun ini, warga Sidrap telah menikmati pembangunan secara merata di seluruh wilayah,” jelas A Walahuddin.