SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Kamis, 28 Februari 2008

20 ribu KK Warga Pesisir Hidup Dibawah garis Kemiskinan


Laporan: DARWIATY

PINRANG---Akibat cuaca yang berimbas pada buruknya perairan di laut menyebabkan sedikitnya 20 ribu kepala keluarga (KK) yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil melaut semakin terpuruk hidup di bawah garis kemiskinan.

Anggota DPRD Pinrang HM Ramli P mengatakan saat ini cuaca perairan dilaut terus memburuk, membuat warga pesisir yang mayoritas nelayan tidak mampu berbuat banyak sehingga semakin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Seharusnya perhatian pemerintah lebih diprioritaskan kepada masyarakat nelayan yang saat ini tidak memiliki mata pencaharian karena kondisi perairan laut yang memburuk sejak beberapa pekan lalu," jelasnya.



Ramli memastikan, sedikitnya 20 ribu KK di seluruh wilayah pesisir Kabupaten Pinrang butuh bantuan khusunya kebutuhan hidup sehari-hari. " Saat ini masyarakat nelayan sangat memprihatinkan, mereka tidak lagi melaut akibat cuaca buruk. Harapan kita pemerintah utamanya pemerintah pusat dapat turun memberikan bantuan pada warga pesisir atau masyarakat nelayan," katanya.

Ramli mengakui, salah satu angenda perjuangan pihaknya saat ini untuk meringankan beban masyarakat pesisir adalah mencari bantun utamanya kebutuhan sehari -hari masyarakat seperti beras. ”Yang paling dibutuhkan warga pesisir saat ini adalah kebutuhan makan. Akibat cuaca buruk mereka tidak lagi melaut, mereka terancam kelaparan," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Pinrang, DR H Dies Macmud S.Ip MM M.Si, menjelaskan mengatasi bencana gelombang pasang maka dibeberapa lokasi pesisir perlu dibangun crib water blok (pemecah ombak). Selain itu, penghijauan seperti penanaman pohon bakau di pesisir pantai yang rawan abrasi perlu digalakkan. "Penghijauan di wilayah pesisir adalah salah satu solusi mengatasi abrasi," katanya.

Dies mengharapkan pemerintah daerah perlu menyisihkan anggaran untuk pembangun pemecah obak pada penganggaran APBD perubahan 2008 mendatang. "Penganggaran pembangunan pemecah obak memerlukan dana yang cukup besar, olehnya itu harus dilakukan secara bertahap dan harus mulai difikirkan saat ini," katanya.