SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Kamis, 06 Maret 2008

Penggembala Asal Desa Teppo Ditemukan Tinggal Tulang


Laporan: Hamzah

SIDRAP---Seorang penggembala sapi asal Desa Teppo Kec Tellu Limpoe Sidrap, La Pide (60) Kamis 6 Maret lalu ditemukan tinggal tulang belulang oleh keluarganya di sebuah kebun jambu mente di Desa Corawali Kec Panca Lautang Sidrap. Salah seorang keluarganya, Abu yang juga saudara kandung La Pide meyakini bahwa tulang belulang itu milik La Pide setelah terlihat jam tangan, sarung palekat warna hijau dan gigi palsu yang digunakan korban saat meninggalkan rumah pada 16 Februari lalu.

“Jadi sejak meninggalkan rumah pada 16 Februari lalu, dia belum pernah kembali hingga ditemukan hanya tinggal tulang tepat pada hari ke-21 dia menghilang,” jelas Abu, yang juga menjelaskan bahwa bahwa selain bekerja sebagai seorang gembala sapi, saudaranya juga berkebun.



Sementara Inahi, istri La Pide, kaget sebab pada pagi hari tanggal 16 Februari lalu, dia tidak mendapati suaminya di rumah. Menyadari suaminya tidak ada di ruamh, dia langsung menyusulnya ke kebun. Karena tidak kunjung menemukan suaminya, I Nahi kemudian memutuskan untuk kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah, rasa khawatir istri La Pide terus bertambah sebab sapi milik suaminya itu biasanya pagi-pagi sekali digembalakan, namun hingga pukul 11.00 wita, La Pide belum juga kelihatan batang hidungnya.

“Karena panik kita sekeluarga sejak hari itu melakukan pencarian terhadap beliau ke segala penjuru,” jelas Abu, yang mengaku telah melakukan pencarian sampai ke Parepare, hingga akhirnya tulang belulang La Pide ditemukan.

Kemanakan korban, Musliadi yang juga menemukan langsung tulang belulang La Pide, juga berkisah sama. Menurutnya sejak La Pide dinyatakan hilang, tidak henti-hentinya pihak keluarga melakukan pencarian, sampai akhirnya berhasil menemukan tulang belulang itu. Saat menemukan tulang belulang itu, Musliadi langsung menghubungi pihak keluarga untuk melaporkan temuan itu ke kepolisian.

Disinggung soal kemungkinan ada permasalahan dengan orang lain, atau penyakit bawaan yang di daerita La Pide, Musliadi mengaku bahwa ayah dari tiga anak itu selama ini tidak pernah dikabarkan menderita suatu penyakit, ataupun memiliki masalah dengan keluarga ataupun tetangganya. “Selama ini dia baik-baik saja, makanya kita sangat heran ketika mendengar bahwa dia hilang,” ujarnya.

Sekitar pukul 11.00 wita, pihak Polres Sidrap langsung mengunjungi lokasi penemuan tulang belulang La Pide, dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa sarung, jam tangan, serta tulang-belulang untuk dialakukan otopsi di RSUD Nene Mallomo Sidrap.

Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Bambang Sugiyarto mengatakan bahwa, untuk sementara kematian korban belum ada indikasi adanya tindak kekerasan. “Kemingkinan ini pengaruh cuaca, karena dari keterangan keluarga, dia keluar rumah saat cuaca buruk. Kemungkinan lain adalah, dia meninggal karena kecapean, apalagi diusianya yang memang sudah terbilang tua,” jelasnya.

Meski demikian Kasat Reskrim Polres Sidrap itu mengaku akan tetap melakukan penyidikan lebih lanjut terhadap kematian La Pide. Namun dari bukti awal yang diperoleh pihak kepolisian, indikasi bahwa korban mati terbunuh juga belum ada.

Hal senada juga diungkapkan Budisantoso, yang melakukan autopsi terhadap tulang belulang La Pide di RSUD Nene Mallomo Sidrap. Menurutnya dari hasil autopsi, tulang belulang korban masih utuh. Dan tidak ditemukan adanya gejala kekerasan di tubuh korban. “Tulangnya utuh, selain itu juga tidak ada bekas penyiksaan atau gejala kekerasan lainnya,” bebernya.