SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Rabu, 05 Maret 2008

Lagi, Penderita Busung Lapar Meninggal Di Pinrang

Laporan: Darwiaty

PINRANG---Kasus busung lapar yang melanda Pinrang kembali meminta korban. Balita bernama Nurafni Oktavia (2) Rabu (05/03) kemarin, meninggal dunia di Kariangngo Kec Mattirobulu Pinrang. Meski sempat mendapat interpensi medik yang melibatkan Sub Bagian Kesehatan Keluarga dan Lingkungan (KKL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pinrang, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Menurut Kasubdin KKL Dinkes Pinrang Dyah Puspita Dewi, selain menderita busung lapar, balita tersebut juga menderita tumor yang disebut-sebut sebagai penyakit penyerta yang semakin memperburuk kondisi korban. Korban sendiri berasal dari keluarga miskin, orang tuanya dikenal sebagai buruh kasar. “Jadi dia memang menderita busung lapar, namun kematiannya juga disebabkan penyakit penyerta yaitu tumor. Korban meninggal setelah menjalani operasi tumor,” jelasnya.



Dyah Puspita Dewi juga mengemukakan bahwa korban merupakan pendertia busung lapar ketiga yang meninggal tahun ini. Namun demikian, yang bersangkutan sudah mendapat interpensi medis, berupa pemberian makanan tambahan khusus balita. Disebutkannya bahwa korban ketiga yang meninggal akibat busung lapar tersebut, mendapat interpensi medis bersamaan dengan balita penderita busung lapar lainnya asal Desa Kasera Lau Kec Batulappa Pinrang bernama Nisa (3 bulan) yang meninggal pekan lalu.

Kasubdin KKL Dinkes Pinrang tersebut juga membeberkan data penderita gizi buruk di Pinrang telah mencapai 61 orang. Selain itu, juga ditemukan penderita busung lapar di Pinrang sebanyak 12 orang, dan tiga diantaranya telah meninggal. Menurutnya data tersebut belum termasuk balita penderita gizi kurang dan busung lapar yang belum terdata oleh Dinkes Pinrang.

Dyah menjelaskan bahwa dengan banyaknya kasus anak-anak yang menderita gizi buruk dan busung lapar di Pinrang, maka kabupaten tersebut ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) penyakit itu. “Potensi busung lapar tersebut bisa saja terjadi, jika tidak segera diinterpensi. Sejauh ini, pihak kami selalu sigap dalam menyikapi setiap kasus KLB yang ada,” tandasnya.