SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Rabu, 05 Maret 2008

Seorang Anak Lumpuh Layu Di Desa Lero Pinrang


Laporan: Darwiaty

PINRANG---Belum lagi masalah gizi buruk diselesaikan oleh Pemkab terhadap 43 orang anak di Pinrang, muncul lagi masalah masalah baru. Seorang anak di Desa Lero Kec Suppa Pinrang bernama Al-Karni (9) tiba-tiba mengalami kelumpuhan setelah terjatuh. Meski telah menjalani pengobatan medis, namun anak pasangan Sufri dan Hanafia tersebut tak kunjung bisa berjalan. Diduga bocah yang akhirnya berhenti sekolah karena tidak berjalan tersebut, mengalami lumpuh layu.

Ibu Al-Karni mengaku, sebelumnya anaknya bisa berjalan dan normal layaknya anak-anak seusianya. Namun sejak terjatuh tahun akhir 2007 silam, hingga kini kedua kaki anak pertama dari tiga bersaudara tersebut tidak lagi bisa digerakkan. “Kami membawa ke puskesmas, dan sesuai diagnosa anak kami katanya menderita lumpuh layu dengan riwayat trauma tahun lalu,” jelasnya.



Berbekal surat keterangan keluarga tidak mampu (untuk mendapatkan Askeskin-red) dari Puskesmas Suppa. Hanafia kemudian membawa anaknya berobat ke salah satu rumah sakit di Parepare. Dari keterangan medis rumah sakit setempat, Al Karni yang hanya seorang anak buruh nelayan berpenghasilan Rp100 ribu per satu minggu itu, divonis memang mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.

“Anak kami diberi obat untuk dikomsumsi selama enam bulan. Tapi sampai sekarang dia belum bisa berjalan, bahkan sekarang harus berhenti sekolah. Sementara kami juga semakin kesulitan membiayai pengobatan anak kami,” katanya dengan menitikkan air mata.

Menanggapi hal itu, Kasubdin Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Dinas Kesehatan Pinrang Dyah Puspita Dewi mengatakan, pihaknya belum mengetahui persis apakah korban tersebut positif lumpuh layu. Menurutnya, perlu pemeriksaan dan analisis yang lebih dalam untuk memastikan penyakit anak anak itu. “Kita akan segera merujuk korban ke rumah sakit daerah untuk diperiksa oleh dokter spesialis. Jika gejala tersebut dinilai besar, maka segera kita akan ambil tindakan. Namun butuh waktu untuk mengetahui positif tidaknya anak tersebut lumpuh layu,” tandasnya.