SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Senin, 03 Maret 2008

Akibat Isu Susu mengandung Bakteri, Warga Sidrap Resah

Laporan: Hamzah

SIDRAP---Isu nasional tentang susu formula yang mengandung bakteri zakasakii yang membahayakan bagi bayi, meskipun masih terus diperdebatkan dan belum
adanya daftar merek susu formula yang mengandung bakteri tersebut ternyata tidak hanya meresahkan kalangan masyarakat tertentu saja. Masyarakat di Kabupaten Sidrap ternyata juga ikut resah dengan temuan dari hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.

Salah seorang ibu rumah tangga, Nuriana, yang memiliki bayi masih berusia 5 bulan, mengaku sejak pemberitaan di media massa tentang bakteri dalam susu formual
selalu di hantui ketakutan ketika memberikan susu formula kepada anaknya.



Akibat rasa takut tersebut, Nuriana yang juga warga Pangkajene ini mengaku mengurangi jatah konsumsi susu formula bagin anaknya. Bahkan sesekali ia memberikan air beras kepada bayinya. "Yang jadi masalah karena ini makanan pokok bagi bayi, dan ASI saya
sangat sedikit sehingga untuk menanggulangi kadang saya hanya memberikan air beras namun tetap sesekali saya memberikan susu formula bagi bayi saya,"ujar Nuriana.

Nuriana berharap pihak pemerintah segera mengumumkan jenis susu formula yang terindikasi atau jika perlu langsung saja di tarik dari peredaran. Kekhawatiran sama juga datang dari Fitri warga Kelurahan Amparita Kecamatan tellu Limpoe.

Fitri kepada wartawan koran ini mengaku sangat takut dengan isu tersebut hanya saja ia tidak tahu harus berbuat apa-apa, sebab selain susu masih tetap dijual bebas ia juga tidak tahu harus memberikan makanan apa kepada anaknya yang masih berusia 11 bulan.

"Kita betul-betul bingung, tidak tahu susu apa yang jarus kita beli, bahkan kadang kalau anak saya nangis usai menyusu, saya kadang was-was jangan-jangan itu pengaruh susu,"kesalnya.

Untuk itulah baik Nuriana maupun Fitri sama-sama berharap pemerintah segera memberikan solusi terbaik bagi masyarakat. Agar keresahan yang mereka alami tidak
berkepanjangan.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindag Kop dan UKM), Drs Abd Muis KM mengaku tidak bisa berbuat banyak
terkait isu tersebut. Psalanya kata dia ditingkiat pemetintah pusat saja belum ada keputusan pasti tentang bahaya menkonsumsi susu formula tersebut.

"Kita siap kapan saja untuk menarik barang apa saja yang di nilai berbahaya namun itu setelah adanya surat edaran yang memerintahkan untuk itu, tapi sampai sekrang kan itu belum ada jadi kita tidak bisa berbuat banyak,"jelasnya.

Meski demikian, Muis tetap berharap, masyarakat selektif dalam membeli barang untuk konsumsi termasuk soal susu yang belakangan cukup meresahkan masyarakat
tersebut. Muis menjelaskan bahwa dalam memilih barang, para pembeli harus jeli melihat kemasan dan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan barang. langkah itu kata untuk sedikit menguaringi resiko bahaya dalam menkonsumsi barang tertentu.

"Dengan pola selektif seperti itu, kemungkinan kercunan barang itu akan minim, namun soal bakteriyang marak diberitakan belakangan ini, itu juga harus di waspadai dengan menolah dengan baik produk susu yang dibeli atau jika memungkinkan yah lebih
baik tidak usah menkonsumsi dulu,"bebernya.