SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Selasa, 11 Maret 2008

Puluhan Unggas Positif Flu Burung

Laporan: Arif Saleh

PAREPARE---Sedikitnya 20 unggas milik warga di Kelurahan Ujung Bulu Kecamatan Ujung Parepare dinyatakan positif flu burung, kemarin.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah dua ekor unggas yang mati mendadak, Jumat (07/03), Dinas Perikanan Kelautan Pertanian dan Kehutanan (PKPK) Parepare menyimpulkan unggas tersebut positif flu burung. “ Kita sudah nyatakan positif flu burung berdasarkan sampel dua ekor ayam yang mati mendadak di keluarahan Ujung Bulu ini,” sebut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Hewan PKPK Parepare, Andi Yuliyanti kepada wartawan, di sela-sela pemusnahan 20 unggas di Ujung, kemarin.



Uli sapaan akrabnya, menambahkan, pihaknya memusnahkan puluhan ekor unggas tersebut untuk menstrilkan tempat unggas yang mati mendadak, dengan meminta masyarakat untuk bersama-sama memusnahkan unggasnya. “ Untuk unggas yang dimusnahkan, baru ada sekitar 20 ekor. Dan mudahan-mudahan hingga beberapa hari kedepan, masyarakat bisa menyerahkan unggasnya untuk dimusnahkan, agar tidak tertular flu burung di sekitar tempat ini,” harapnya.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Parepare, Sumarni berjanji, akan memantau dan mendata kelurahan tersebut selama satu minggu, mengenai warga yang sakit akibat unggas. Namun, hingga kemarin, petugas Dinkes belum menemukan adanya korban di daerah tersebut. “ Sampai sekarang, kita belum temukan adanya korban yang terindikasi flu burung. Kita akan pantau terus di sekitar tempat matinya unggas secara mendadak ini hingga satu minggu kedepan,” ujar Sumarni yang juga berada di pemusnahan unggas tersebut.

Sementara itu, warga di Kelurahan Ujung Bulu, Sultan menolak, untuk memusnahkan unggasnya, dengan alasan tidak mendapat ganti rugi dari pihak Pemkot. Menurutnya, ia setuju unggasnya di musnahkan, apabila ada ganti rugi dari pihak Pemkot. “ Apa yang saya mau kasi makan keluargaku kalau tidak ada ganti ruginya. Sementara ayam saya itu, saya pelihara untuk saya jual nanti,” katanya kepada wartawan.

Sebelumnya, November 2007 sekitar 50 unggas di kelurahan Ujung Bulu, mati mendadak. Namun, saat itu Dinas PKPK menyebut unggas yang mati mendadak negatif flu burung. “ Kenapa baru sekarang ada pemusnahan. Inikan sudah banyak yang mati, termasuk ayam saya bulan sebelas 2007. Seharusnya, pemerintah menyampaikan kepada warga mengenai antisipasinya saat ratusan ayam yang mati mendadak saat itu. Apakah negatif atau positif,” kata Amri warga Ujung Bulu dengan nada tinggi.

Ia menganggap, pihak Pemkot sangat lamban menangani unggas yang mati mendadak. “ Seharusnya dari dulu waktu ada ayam mati mendadak, pemerintah menyampaikan mengenai vaksin kepada ayam peliharaan kita. Jangan baru ada yang dinyatakan positif baru bertindak. Jadi sekali lagi, pihak pemerintah sangat lamban melakukan antisipasi,” tegasnya yang diiyakan beberapa warga lainnya di lokasi pemusnahan unggas. (arif saleh)

1. 18 unggas mati mendadak secara berturut-turut mulai Jumat (07/03), mulai dari unggas milik Saedang yang mati sekitar 4 ekor
2. Tim Dinas PKPK dan Dinkes memusnahkan, 20 ekor unggas di Kelurahan Ujung Bulu, kemarin.
3. November 2007, sekitar 50 unggas milik warga mati mendadak di Kelurahan Ujung Bulu. Namun, dinyatakan negatif.
4. Warga yang suspect flu burung, masih terus diindentifikasi oleh Dinkes hingga satu pekan mendatang.

Diolah dari berbagai sumber