SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Selasa, 11 Maret 2008

Bayi 2 Bulan Terkena Gizi Buruk

Laporan: Arif Saleh

PAREPARE---Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makassau Parepare, saat ini merawat satu bayi yang menderita gizi buruk semenjak lahir dua bulan lalu, kemarin.

Bayi yang berat badannya, 2,8 kilogram, NA, 2 bulan, saat dilahirkan melalui operasi, kondisi berat badannya, normal yang mencapai sekitar 3,7 kilogram. “ Setelah dilahirkan, kondisi berat badan bayi ini menurun, yang saat ini sekitar 2,8 kilogram. Bayi ini masuk dalam kategori gizi buruk, dengan dianosa sementara Diare tambah PEM (Kekurangan Protein, Energi, Malnustris) dan Anemania,” sebut Humas RSUD, M. Ridwan kemarin.



Ridwan menambahkan, kondisi yang dialami bayi tersebut, kemungkinan dipengaruhi dengan kondisi kesehatan ibunya yang terganggu atau adanya kelainan kesehatan. “ Jadi memang, bayi ini tidak pernah diberi ASI (Air Susu Ibu) setelah dilahirkan. Penyakit ini kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi ibunya, sehingga berat badannya turun, dan mengalami demam yang tingginya mencapai 37,7 derajat celsius,” ungkapanya.

Selama 2008, RSUD Parepare baru menangani satu penderita gizi buruk, yakni bayi NA, tersebut. Menganai biaya pengobatan dan perawatannya, Ridwan belum bisa memastikan, apakah digratiskan atau tidak. “ Saya belum tahu itu. Tapi kita berharap, pihak Pemkot menanggulangi biaya perawatannya,” harap Ridwan.

Orang tua, NA, Hariyani menyebutkan, dirinya tidak sempat memberikan ASI kepada bayinya tersebut, karena adanya gangguan kesehatan dalam kondisi tubuhnya, semenjak ia melahirkan. Ia mengaku, sangat kaget melihat kondisi berat badan anaknya yang mengalami penurunan. “ Waktu lahir Pak, kondisinya normal. Tapi saya sangat kaget, kenapa semakin hari, kondisi badannya, mengalami penurunan. Makanya saya bawah ke RSUD ini, dengan harapan bisa sembuh Pak,” harapnya saat ditemui di ruang perawatan, anaknya di RSUD.

Sebelumnya, Wali Kota Parepare Zain Katoe, mengintruksikan kepada Dinas Kesehatan Parepare dan RT/RW untuk mengintensifkan pengawasan penderita gizi buruk di Parepare. Ia meminta, agar warga yang tidak mampu tidak dipungut biaya perawatan, khususnya di Puskesmas. Wali Kota berjanji akan memberikan sanksi tegas, apabila ada pegawai di Puskesmas menolak atau memungut pasien yang tidak mampu. “ Kalau ada itu, pasti kita akan berikan sanksi tegas,”tegasnya belum lama ini.

Seperti diberitakan SINDO, selama 2007-2008 Dinkes Parepare menangani 28 pasien yang terindikasi gizi buruk. Namun, tujuh diantaranya, kondisinya sudah membaik. Sementara 21 penderita lainnya, dirawat secara intensif oleh Puskesmas setempat. Dengan demikian, jumlah penderita gizi buruk di Parepare mengalai penambahan satu orang menjadi 22.