SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Selasa, 26 Februari 2008

Akhir April Pedagang Pasar Akan Segera Dipindahkan

Laporan: Hamzah

SIDRAP-- Meskipun penegrajaan Pembangunan tiga pasar di Kabupaten Sidrap masih berlanjut hingga saat ini, namun jadwal pemindahan pedagang pasar sudah diagendakan. Hingga saat ini Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) selaku leading sektor dari pengelolaan pasar di Sidrap telah membuat langkah-langkah pemindahan bagi para pedagang di pasar baru nantinya.

Kepala Dipenda, Drs Andi Irwan Bangsawan MSi yang ditemui di ruang kerjanya Senin 25 Februari kemarin mengatakan bahwa dalam memberikan kepastian bagi para pedagang, pihak Dipenda telah membuat jadwal pemindahan pasar di tiga pasar yang sementara dibangun di Bumi Nene Mallomo tersebut.



"Dari jadwal yang kita tetapkan, rencananya pemindahan pasar itu berlangsung akhir April sampai Mei, kita rencanakan di minggu keempat April sampai selesai,"jelas Irwan.

Setelah semua proses pemindahan pasar selesai, Irwan mengaku akan segera melakukan pembongkaran terhadap pasar sementara yang selama ini ditempati para pedagang. Namun untuk kelancaran pemindahan pasar, ia mengaku akan menempuh sejumlah langkah sosialisasi, pendataan pedagang penyusunan ntabel komposisi dan pengumumuan hasil pendataan.

"Langkah seperti itu sengaja kita buat untuk menghindari terjadinya konflik yang kemungkinan akan terjadi saat pemindahan pedagang,"jelasnya.

Untuk langkah sosialisasi, Dipenda telah melakukan agenda sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi tersebut menurutnya untuk menerima keluhan dan masukan dari para pedagang terkait rencana pemindahan tersebut. Dari keluhan dan masukan itulah nantinya menurutnya akan dijadikan bahan evaluasi dalam melakukan pemindahan sehingga tidak terjadi kericuhan bagi para pedagang.

Selain itu, Dipenda kata dia telah membentuk sub tim di setiap pasar yang sementara yang dibangun tersebut. Pembentukan sub tim tersebut untuk memaksimalkan pengawasan terhadap ke tiga pasar tersebut sebab menurutnya setiap pasar memiliki permasalahan yang berbeda sehingga dengan pembentukan sub tim disetiap pasar maka permasalahan akan bisa di pertanggung jawabkan secara riil.

"Dengan sub tim ini kita optimis permaslahan yang muncul bisa diselesaikan dengan tepat sebab masalahnya tentunya riil terdata dari setiap penanggung jawab tim,"katanya.

Sub tim yang dimakasud tersebut beber Irwan, diketuai oleh camat masing-masing lokasi pasar, namun penanggung jawab tetap di pegang oleh Dipenda selaku leading sektor pengelolaan pasar. Deangan kerja seperti itu, Kadispenda ini optimis mampu melakukan kerja sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Disinggung soal mekanisme pemindahan pedagang pasar, Irwan Bangswan mengaku akan tetap mendahulukan para pedagang lama. Setalah para pedagang lama kebagian lods, maka tempat yang masih tersisa akan di berikan kepada para pedagang baru dengan sistem undi.

"Para pedagang baru nantinya yang berminat akan kita undi, sebab kita yakin peminat nantinya akan banyak dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka langkah terbuka seperti itulah yang akan kita tempuh,"jelasnya, semabari mengaku akan berupaya melakukan pengelolaan pasar secara profesional.


Terpisah Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Daerah (Kimprasda) H Abdullah Dalie yang dikonfirmasi diruang kerjanya mengatakan bahwa sesuai dengan jadwal kontrak maka permapungan pembangunan diperkirakan akan rampung sekitar 8 Mei mendatang.

"Yah sesuai kesepakatan kontrak ketiga pasar tersebut dijadwalkan rampung 8 Mei, namun kemungkinan ada penambahan waktu,"ujar Abdullah Dalie.

Menurutnya kemungkinan adanya penambahan waktu tersebut di sebabkan adanya sejumlah yang muncul dalam pembangunan tiga pasar tersebut. Permalasahan yang dimaksud diantaranya perubahan rangka dari rangka kayu menjadi rangka baja yang diakui oleh Adullah Dalie membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk mendapatkan persetujuan dari pihak Bank Dunia sebagai penyandang dana.

Meski demikian jadwal perampungan 8 Mei tetap bisa direalisasikan namun hanya untuk pasar Tanru Tedong yang diakui tidak memiliki banyak permasalahannya. "Untuk peresmian tetap bisa kita jalankan namun kemungkinan hanya untuk Pasar Tanru Tedong dulu, untuk pasar Rappang dan Pangkajene itu menyusul,"jelasnya.

Meski diperkirakan akan terlambat, namun Abdullah optimis keterlambatan itu tidak mencapai satu bulan. Bahkan ia berharap penambahan waktu tidak menyeberang ke Juni. Abdullah juga membeberkan sejumlah permasalahan yang kemungkinan akan menjadi penyebab keterlambatan perampungan bangunan,ke tiga pasar tersebut seperti pekerjaan tambahan yang terjadi di Pasar Pangkajene di mana disebutkan ada tambahan lokasi yang diperkirakan seluas 60 Meter persegi dikerjakan diluar kontrak. Selain itu juga terdapat pembuatan drenase diluar luar lokasi pasar yang juga merupakan pekerjaan diluar kontrak. "Tapi kita tetap berharap semoga keterlambatannya tidak sampai satu bulan,"jelasnya.