SELAMAT DATANG DI BLOG PERHIMPUNAN JURNALIS AJATAPPARENG (PIJAR). DAPATKAN BERITA AKTUAL SEPUTAR AJATAPPARENG DI BLOG INI. KARYA ANDA JUGA DAPAT DIMUAT, SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL pijarcomunity@gmail.com TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PARTISIPASI ANDA

Minggu, 27 Januari 2008

Pengguna Narkoba itu Korban

Upaya Polresata Parepare, Sulawesi Selatan untuk memberantas peredaran narkoba sepertinya kian marak di daerah ini, patut diberi acungan jempol, satu-dua pengedar dan pemakai dibekuk. Kerja keras jajaran polisi tersebut pun menggelisahkan para pengedar.



Sebab upaya itu terasa mulai jelas siapa yang harus diburu. Apalagi ada anggapan bahwa justru pemakai itu adalah mereka yang menjadi korban yang mestinya diselamatkan. Mengapa mereka yang menjadi pemakai itu harus dimusuhi, diburu, dan dihukum.

Padahal, seharusnya mereka didekati, dibina, lalu dicarikan solusi. Sebab, semua orang tahu bahwa walau mereka dipenjarakan, tapi ketika mereka sakaw, maka tak ada lagi akal sehat. Itu sebabnya, bila mereka keluar dari bilik jeruji besi, mereka sangat mudah untuk kembali menjadi pemakai.

Penulis teringat dengan seorang tokoh yang bernama Rony Patinasarani yang pernah berujar lantang di sebuah tayangan teve swasta pada awal pekan kedua Januari 2004, tanpa malu malu mengugkapkan tindakan yang harus dilakukan pada dua anaknya yang terlibat sebagai pengguna narkoba.

"Saya harus harus membelikan anak-anak saya narkoba sebab dengan cara itu, kami bisa melihat anak-anak kami tenang dan tidak tersiksa. Dan justru pendekatan kemanusian dan kasih sayang itu, membantu anak-anak kami mampu keluar dari jeratan narkoba,” ujar tokoh persepakbolaaan nasional ini.

Gerakan menjadikan posisi pemakai sebagai korban memang sedang bergulir. Hasilnya, tak sedikit orang tua yang tak malu-malu lagi mengakui keterlibatan anaknya dan kemudian mencari solusi. Sebab, pada dasarnya, mereka yang menjadi korban adalah mereka yang butuh perhatian dan kasih sayang yang berlebih. Karena mereka adalah bagian dari diri kita, tak ada salahnya jika pintu maaf dan kesempatan kedua kita berikan.

Mampukah kita ikut mengembalikan dan merehabilitasi kehidupan para pengguna untuk kembali ke jalan yang sesuai dengan cara pandang yang normal? Adakah kita bersiap untuk memerangi para pengedar itu? Sebab, para korban itu adalah mereka yang menjadi sasaran dari pengedar yang nota bene adalah penjahat. Tapi tentunya, penjahat terbesarnya adalah mereka yang menjadi pengedar kakap. Dan mereka itulah yang kita harapkan untuk terus diberantas..!!!

Abdillah MS