*Akibat Penggalian Eskavator
Laporan: Ridwan Putra
PAREPARE---Warga di pemukiman Lauleng resah dan aktifitas di MAN I Parepare terancam terganggu akibat adanya penggalian tanah oleh eskavator yang beroperasi di bagian bawah gedung MAN I tersebut.
Tokoh agama dan masyarakat di Kecamatan Soreang, Sawaty Lambe, Senin (31/3), menghawatirkan akibat aktifitas penggalian dan pengangkutan timbunan oleh eskavator di lokasi tersebut akan mengakibatkan longsoran yang bisa mengakibatkan korban material dan jiwa.
”Apalgi sekarang musim hujan dan letak bangunan MAN I berada di atas lokasi aktifitas eskavator tersebut. Jika terjadi longsoran, bukan hanya gedung sekolah itu yang ambruk tetapi juga puluhan rumah penduduk di bawahnya bisa tertimpa longsoran,” kata Pembantu Rektor III Universitas Muhammadiyah Parepare itu.
Sawaty menyebutkan, aktifitas penggalian dan pengangkutan timbunan tanah tersebut sudah berlangsung sejak beberapa pekan lalu hingga kemarin. Dan kondisi galian cukup menghawatirkan karena di bagian atasnya ada gedung MAN I sementar di bagian bawah lokasi galian banyak rumah penduduk.
”Ini kita harapkan pihak pemerintah setempat memperhatikan kondisi lingkungan di lokasi tersebut. Apalagi sekarang rawan terjadi bencana longsor di musim hujan,” tegas Sawaty yang juga dikenal sebagai Da’i.
Segera Dipantau
Menanggapi hal itu, Wali Kota Parepare M Zain Katoe yang dihubungi Tribun mengatakan, ia akan segara menghubungi camat setempat untuk meninjau lokasi tersebut.
”Saya segera akan sampaikan hal ini ke camatnya (Soreang) untuk meninjau lokasi tersebut. Dan jika dianggap perlu kita upayakan bagaimana kegiatan disana dihentikan untuk mengantisipasi musibah longsor,” jelas Zain yang mengaku saat dihubungi berada di Jakarta.