Laporan : Darwiaty
PINRANG---Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan LSM Pemberdayaan Potensi Masyarakat Pesisir (P2MP) Pinrang mdendesak kepada petugas kepolisian untuk menindak tegas pelaku pemboman ikan yang belakangan semakin marak terjadi di wilayah pesisir pantai di Kecamatan Suppa.
Ketua HNSI Pinrang H Ramli P mengaku pihaknya sudah lama mendapat informasi tekait aktivitas penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan di wilayah Kecamatan Suppa Pinrang. Untuk itu pihaknya meminta kepada aparat khususnya kepolisian memberikan perhatian khusus terhadap pengeboman ikan di perarairan wilayah tersebut.
Jika dibiarkan, dikhawatirkan bisa berimbas buruk pada ekosisten laut utamanya terumbu karang yang akan semakin hancur, dimana untuk mengembalikan keremajaannya dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun. "Kalau itu biarkan maka terumbu karang akan hancur, akibatnya abrasi pantai dan bibit ikan akan mati secara keseluruhan tentunya nelayan dirugikan. Itu itu kami minta pihak yang terkait utamanya kepolisian memberikan perhatian khusus terhadap bom ikan ini," katanya.
Secara terpisah Ketua LSM Pemberdayaan Potensi Masyarakat Pesisir (LP2MP) Kabupaten Pinrang M Tahir menegaskan, selaku lembaga yang membidangi masyarakat pesisir tentunya mengharapkan kepada aparat agar memberikan perhatian secara serius terhadap pelaku bom ikan.
Menurutnya, maraknya bom ikan tersebut dilakukan oleh masyarakat pasti ada dibelakangnya oleh petugas. Pasalnya, masyarakat tidak mungkin berani melakukan setiap hari jika tidak punya alasan yang mendasar. "Kita tahu masyarakat itu takut sama petugas apalagi melakukan kesalahan, tetapi kalau ada yang membekinginya pasti berani melakukan. Hal tersebut sangat disesalkan jika bom ikan itu selalu ada yang meledak di wilayah ini padahal aparat sudah banyak ditugaskan," katanya.