Laporan: Darwiaty
PINRANG---Menyusul aksi demo sebagai bentuk protes puluhan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sawitto Pinrang, lantaran gaji yang tidak terbayar selama tujuh bulan beberapa waktu dan sikap pimpinan perusahaan yang dinilai arogan, Pemkab Pinrang kemudian menempuh langkah dengan sementara waktu mengambil alih kebijakan perusahaan. Ibarat pepatah besar tiang dari pada pasak, untuk meminmalisir jumlah pengeluaran PDAM yang saat ini berutang hingga miliaran rupiah, kemungkinan besar pemkab akan melakukan pemangkasan karyawan.
Ditemui Upeks di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Pinrang Drs H Abd Kadir Pais mengemukakan hal tersebut. Kadir mengatakan, besarnya biaya-biaya yang harus ditanggung perusahaan milik derah tersebut tidak sebanding dengan pemasukan yang diterima, sehingga perusahaan tidak hanya dipenuhi utang. Hal tersebut juga berimbas pada gaji karyawan yang sulit terbayar. "Biaya yang dikeluarkan PDAM Tirta Sawitto jauh lebih besar dibanding dengan pemasukan dari hasil usaha, sehingga kerap mengalami kerugian," paparnya.
Kadir mengatakan, untuk mengantisipasi masalah yang terjadi dalam lingkungan PDAM Tirta Sawitto, kemungkinan besar pihaknya akan melakukan perampingan karyawan. Wacana pengurangan karyawan tersebut rencananya akan ditempuh pihak pemerintah setempat jika hasil evaluasi menunjukkan indikasi tersebut. "Saat pemangkasan karyawan kita lakukan, karyawan yang dipertahankan yakni karyawan yang potensial dan mampu membantu perusahaan dan betul-betul menguasai seluk-beluk PDAM," tandasnya.
Minggu, 16 Maret 2008
Karyawan PDAM Akan di Pangkas
Diposting oleh Tentang PIJAR